Bersama Kemenag dan Ormas Islam se Kab. Pemalang, LDII Pemalang hadiri pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 H
Pemalang – Bertempat di Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang, LDII Pemalang hadiri pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 H bersama dengan Kantor Wilayah Kemenag dan Ormas Islam se Kabupaten Pemalang pada Rabu (22/3).
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Kanwil Kemenag Kab. Pemalang, H. Roziqun, S.Ag., M.Pd.I. Dalam sambutannya, Kanwil Kemenag Pemalang menyampaikan bahwa pertemuan sore hari ini adalah ikhtiar dalam rangka menentukan awal Ramadan. “Secara garis besar penentuan awal ramadan didasarkan pada 2 metode yaitu perhitungan berdasarkan astronomi (hisab) dan pemantauan langsung di lapangan (rukyah). Kesepakatan ulama Internasional bahwa untuk penentuan tinggi hilal apabila dilakukan secara rukyah berada di angka 6′ sampai dengan 8′. Sedangkan untuk Indonesia, disepakati bahwa tinggi hilal berada di angka 3′ sudah dapat digunakan sebagai dasar penentuan awal Ramadan”, jelas H. Roziqun.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan laporan dari masing-masing ormas. Ustadz Illiyin, pakar falakiyah sekaligus Tim Hisab Rukyah dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pemalang melaporkan bahwa berdasarkan hitungan dari wujudul hilal maka ijtima’ jatuh pada Rabu 22 Maret 2023. Adapun tinggi hilal berada pada angka 7’57”15 . Sehingga Muhammadiyah berkeyakinan bahwa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Sedangkan dari Tim Falakiyah Nahdatul Ulama Pemalang melaporkan bahwa hilal berada miring di utara khatulistiwa, tinggi hilal 09’10″24,37”’ dengan elongasi 9’58”47,97”’. Sehingga disimpulkan bahwa hilal berada di atas ufuk 8′ dan elongasi 9′ lebih, ukuran ini sesuai dengan QR Nahdatul Ulama maka secara hisab 1 Ramadan 1444 H akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Adapun hasil pemantauan yang dilakukan di menara Masjid Agung Nurul Kalam Kabupaten Pemalang, didapatkan hasil bahwa hilal tidak terlihat karena tertutup awan yang sangat tebal.
Sementara itu, di tempat lain, Tim Rukyatul Hilal LDII Pemalang melaporkan bahwa dari hasil pemantauan dengan menggunakan teropong yang bertempat di lantai 3 Gedung SMA Generasi Unggul, didapatkan hasil bahwa hilal tidak terlihat karena tertutup awan tebal pada saat matahari terbenam di ufuk barat.
Akan tetapi, seluruh peserta yang hadir di Masjid Agung Nurul Kalam Kabupaten Pemalang bersepakat bahwa hasil yang digunakan sebagai pedoman penentuan awal Ramadan 1444 H adalah Sidang Isbath yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. (BIL)
Ajkk
Aamiin Bapak…